ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Gelombang baru ledakan perangkat keras menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 100 orang di Lebanon. Ledakan baru ini sehari setelah pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak, menewaskan 12 orang dan melukai 2.800 orang.
Seperti dilansir AFP, Rabu (18/9/2024), kelompok yang didukung Iran itu menyalahkan Israel atas gelombang pertama ledakan pada hari Selasa (17/9), bersumpah untuk membalas dendam dan memicu ketakutan akan perang habis-habisan di wilayah tersebut.
"Tiga martir tewas setelah perangkat meledak di kota Sohmor," di lembah Bekaa timur, kata kantor berita nasional (NNA) milik pemerintah, dengan kementerian kesehatan melaporkan "lebih dari 100 orang terluka" dalam "gelombang baru ledakan walkie-talkie".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah sumber rumah sakit di kota Baalbek di bagian timur mengatakan kepada AFP bahwa 15 orang terluka setelah walkie-talkie meledak.
Sebuah sumber yang dekat dengan kelompok yang didukung Iran itu mengatakan walkie-talkie yang digunakan oleh anggotanya meledak di markasnya di Beirut selama pemakaman anggota Hizbullah yang tewas dalam ledakan hari Selasa (17/9).
"Sejumlah walkie-talkie meledak di pinggiran selatan Beirut," kata sumber itu, sementara tim penyelamat yang berafiliasi dengan Hizbullah mengonfirmasi perangkat itu meledak di dalam dua mobil di area tersebut.
Ledakan itu menimbulkan kepanikan, menurut seorang fotografer AFP yang meliput pemakaman tersebut. NNA melaporkan "pager" dan "perangkat" juga meledak di kubu Hizbullah di timur dan selatan, sementara koresponden AFP mendengar ledakan di Beirut, di timur, dan di kota Tyre di selatan.
(rfs/idn)